ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN KERACUNAN (INTOKSIKASI)
PENGERTIAN
INTOKSIKASI = KERACUNAN
Masuknya zat/senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya.
PERAWATAN PASIEN DENGAN INTOKSIKASI
Perawatan pasien intoksikasi adalah suatu bentuk pelayanan perawatan yang komprehensif pada pasien yang intoksikasi dengan menggunakan proses perawatan yang bertujuan mempertahankan vitalitas kehidupan pasien serta mencegah penyerapan racun dengan cara menghambat absorbsi dan menghilangkan racun dalam tubuh.
PENYEBAB KERACUNAN
1. Usaha bunuh diri umur 10 – 30 tahun.
2. Pembunuhan (Humiside)
3. Tidak sengaja
ASUHAN KEPERAWATAN KERACUNAN DI FOKUSKAN PADA:
1. PENGKAJIAN
• Diarahkan pada masalah yang mendesak
Jalan nafas
Sirkulasi yang mengancam jiwa
• Adanya perdarahan
• Adanya cidera yang berkaitan dengan penyakit lain
• Adanya gangguan asam basa
• Keadaan status jantung
• Status kesadaran
2. RIWAYAT KESEHATAN
• Riwayat keracunan
• Bahan racun yang digunakan
• Berapa lama diketahui setelah keracunan
• Ada masalah lain sebagai pencetus keracunan
• Syndroma toksik yang ditimbulkan
TATA LAKSANA SECARA UMUM
1. Pertolongan pertama
2. Tata laksana darurat
3. Perawatan jiwa
Macam bahan IFO Baygon, RAID
Kimia Analgetika Anti Flu
Minyak Tanah
Pestisida Racun Tikus
Alkohol
Sedativa Valium
AMN. Korosif air keras
Anti septik Lysol
Makanan Gadung
Keracunan Cara Masuk Pencernaan
(intoksikasi) Saluran Pernafasan
Kulit
Mata
Penanganan Pertolongan Pertama
Tata laksana darurat
Perawatan Jiwa
PERTOLONGAN PERTAMA
Tergantung cara masuknya racun:
• Pencernaan mulut
• Pernafasan
• Kulit
• Mata
TATA LAKSANA DARURAT
Pertolongan I Tindakan Umum 7 cm
• Keselamatan hidup
• Cegah penyerapan
• Penawar racun
TINDAKAN DARURAT UMUM
1. Resusitasi ABC
2. Eliminasi hambat absorbsi melalui pencernaan
3. Terapi penunjang per organ
4. Anti dotum
PERAWATAN JIWA
Dengan Masalah:
1. Kelainan kepribadian
2. Reaksi depresi
3. Psikosis
4. Neurosis
5. Retardasi Mental
PERTOLONGAN PERTAMA INTOKSIKASI TERGANTUNG CARA MASUK
TERTELAN
1. Baringkan Pasien di tempat datar
2. Muntahkan racun:
• Rangsang farings
• Beri syrup Ipecac 15 – 30 cc dengan air ½ gelas
3. Beri Norit : 25 – 40 mg Anak: 1 mg/KgBB
KONTRA INDIKASI
1. Kejang – koma
2. Tertelan bahan korosif + minyak
DIHIRUP
• Bawa ke udara bebas
• Beri oksigen
KULIT
• Cuci dengan air mengalir
• Sabun – keramas
MATA
Cuci bersih balik kel. Mata
A: Bebaskan Jalan Nafas
Resusitasi B: Pertahankan Nafas
C: Peeredaran Darah
Penatalaksanaan Eliminasi Emesis
Darurat Umum Katarsis
Kumbah Lambung
Diuresis Paksa FDA
(Forced Diuresis) FDN
Dialisis
Mandi Keramas
Terapi Mempertahankan
Penunjang organ vital – cairan elektrolit,
Terapi komplikasi
Anti Dotum
INTOKSIKASI I F O
(INSEKTISIDA FOSFAT ORGANIK)
MACAM IFO : BAYGON – RAID, dsb
SIFAT : - Menembus Kulit
- Diserap Paru
- Kolenergik
PATOFISIOLOGI :
RACUN
Muskarinik
AKH Ditempat Nikotinik
Tertentu SSP
Resusitasi : A – B – C
TERAPI Eliminasi: Emesis, katarsis, kumbah lambung, mandi.
Anti Dotum: Sulfat Atropin
PEMBERIAN SULFAS ATROPIN
1. Bolus : 1 – 2,5 mg IV
2. 0,5 – 1 Mg tiap 5’ – 10’ – 15’ ATROPINISASI
3. 30’ – 60’ 2 – 4 – 6 – 8 – 12 jam
4. dihentikan minimal setelah 2 x 24 jam
GEJALA KOLINERGIK
• Tanda-tanda vital
• Saliva
• Lakrimasi
• Urinasi
• Emesis
• Diaforesis
• Depresi SSP
• Fasikulasi otot
• Miosis
• Bradikardi
• Edem paru-konvulsi
EFEK ASETIL KHOLIN
1. Muskarinik : otot polos saluran cerna : kelenjar ludah, keringat, pupil,
bronkhus dan jantung
2. Nikotinik otot bergaris : bola mata, lidah, kelopak mata, otot pernafasan.
3. SSP rasa nyeri kepala, perubahan emosi, konvulsi koma.
INTOKSIKASI INSEKTISIDA HIDROKARBON
MACAM: DDT- ENDRIN – TOXAPHENE
SIFAT :
• Larut dalam minyak
• Bertahan berbulan-bulan
• Dapat menyerang SSP
GEJALA:
• Muntah ½ - 1 jam setelah intoksikasi
• Lemah – diare – lumpuh – kejang
• Tremor leher + kepala distress nafas
TATA LAKSANA:
• Resusitasi
• Eliminasi : emesis – katarsis – kumbah lambung
• Terapi penunjang anti konvulsan
INTOKSIKASI MINYAK (HIDROKARBON)
MACAM:
• Minyak tanah, diesel : titik didih 150 – 300 0 C
• Destilas minyak : titik didih 100 – 150 0 C
• Bensin, minyak cat : titik didih 20 – 100 0 C
SIFAT:
• Via saluran cerna gangguan saraf: depresi, koma, kejang.
• Via saluran nafas iritasi, cepat sebar.
GEJALA:
• Depresi SSP, nausea, muntah
• Batuk iritasi, lemah, pusing
• Nafas bronkho penumonia
• Kena kulit rusak
LABORAT:
Eritrosit , proteinuria, hematuri, hipoplasi sumsum tulang.
TATA LAKSANA:
• Eliminasi kumbah lambung (endotrakheal tube)
• Obat penunjang antibiotik, respirator
Macam Asam Kuat
Basa Kuat
INTOKSIKASI Sifat Mudah Larut
BAHAN KOROSIF Penetrasi Jaringan Nekrosis
Gejala Kontak nyeri kombustio
Muntah, Diare Kolaps
Luka saluran cerna, odem
Demam , aspirasi, mati
Tata Minum susu + air lebih banyak
Laksana 1-2 jam 100-200 cc secukupnya
Infus D5% /HL/ Darah
Kortiko steroid
Antibiotik
Diit ~ endoskopi
Cair lesi ringan
Sonde/NGT
PENTING
• KONTRA INDIKASI: KATARSIS, EMESIS, KUMBAH LAMBUNG
• Bila basa (KOH, NaOH) beri air buah /HCl encer sebanyak 2 liter setiap
30 gram alkali yang diminum.
INTOKSIKASI BAHAN, HIPNOTIKA, SEDATIVA & ANALGETIKA
MACAM:
Luminal, Pentotal, Valium, Ativa, Largactil, Dilantin, dll.
SIFAT:
Depresi SSP
GEJALA:
Ngantuk, kejang, koma, nafas , tensi , sianosis, reflek (-).
TATA LAKSANA:
1. Resusitasi
2. Eliminasi:
Sadar emesis : Norit, laksan
Koma Ringan:
Diuresis Paksa : Ca. Glukonas 1 ampul
KCl 15% 10 CC/D5 %
3 L/12 jam
Lasik 40 mg/6 jam
ulang sampai sadar
untuk intoksikasi salisilat Nabic 10 mg/D5 500 CC
Koma Berat:
Kumbah lambung ETT
Dialisis
SINDROMA
SIMPATOMIMETIK
Delusi
Paranoia
Nadi , Tensi
Medriasis
Kejang
PARAMETER PEMANTAUAN DALAM TOKSIKOLOGI
EKG
Radiologi
Elektrolit
Anion
Osmolaritas
INTOKSIKASI NARKOBA/NAPZA
PENGERTIAN
NARKOBA Narkotika & obat-obat berbahaya
NAPZA Narkotika Psikotropika & obat adiktif lain
NAPZA Obat bila masuk dalam tubuh dapat mempengaruhi SSP & menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental emosional dan sosial karena ketergantungan obat.
Yang termasuk NAPZA:
1. NARKOTIKA : Heroin/Putauw, morfin, kodein, kokain, ganja.
2. PSIKOTROPIKA : Ekstasi, Sabu-sabu, Amfetamin, Diazepam, pil koplo.
3. ZAT ADIKTIF LAIN: Alkohol, Bensin, Lem, Rokok
Ketergantungan NAPZA dapat menimbulkan:
1. Keinginan yang amat kuat untuk mencuri/menggunakan
2. Ketergantungan fisik/psikik
3. Toleransi dosis zat obat yang dibutuhkan
4. Putus obat (With Drawal Syndrom) gejala fisik & mental bila zat tsb. Dihentikan/ diturunkan secara fisik.
ISTILAH YANG DIGUNAKAN
PT = Putauw
Sakau = Pakai
O.De = Over Dosis
Nyepet = Nyuntik
Cimeng = Gelek = Ganja
Parno = Paranoia
Insul = Spuit
Graving = Sakau = Sakit
Junkies = Para pemakai Narkoba
Dragon/Ngedrug = Memakai putaw dengan dibakar di atas kertas timah.
CARA PEMAKAIAN
PT = Dihirup, suntik, dragon
Ganja = Diisap (Dirokok)
Ekstasi = Ditelan
Shabu = Dihirup pakai bong
PENYALAHGUNAAN NAPZA KARENA:
Individu
Faktor lingkungan
Faktor mudahnya obat dipasaran
1. FAKTOR INDIVIDU
• Rasa ingin tahu
• Untuk senang-senang
• Mode/trend
• Gaul
• Kurang jantan
• Cemas, depresi, gangguan kepribadian
• Putus sekolah
• Kel. Anak beresiko tinggi
2. FAKTOR LINGKUNGAN
• Komunikasi dengan orangtua kurang
• Broken home
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NAPZA
Kematian With Drawal Syndrome
Keradangan Hepatitis/HIV
Tensi meningkat Stroke
Gangguan daya ingat
Paranoid
Prestasi menurun
Kriminalitas
Impotensia
Psikis : mudah cemas, banyak bicara
PENATALAKSANAAN NAPZA
1. Detoksifikasi
2. Rehabilitasi rehabilitasi sosial
3. Resosialisasi
TANDA UMUM PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. PERUBAHAN PERILAKU
Emosi labil
Takut sinar/Air
Menyendiri
Bohong, mencuri
Menjual barang
Pergi tanpa pamit
Halusinasi
Paranoid
2. PERUBAHAN FISIK
Badan kurus
Mengantuk
Mata merah, cekung
Ada goresan di lengan/kaki
3. DITEMUKAN
Sendok, aqua, spuit, korek api, grenjeng, darah
Bubuk bungkus kertas, alkohol, bong, dll
EFEK PENGGUNA NARKOBA
Euforia
Energi berlebihan
Meningkatkan kemampuan kerja & interaksi sosial
EFEK KLINIK
Euforia
Perubahan suasana hati
Ngantuk
Melayang
Mual
Obstipasi
Depresi respirasi
Tekanan reflek batuk
Tekanan kerja jantung
EFEK PUTUS OBAT
Craving = Sugesti = Rindu = selama hidup
Gelisah = Mudah tersinggung
Peningkatan kepekaan terhadap nyeri
Mual-mual
Nyeri otot
Disforia, cemas
Keringat >>>
Pilo erektil, bulu roma berdiri
Nadi >>, tansi meningkat
Kejang otot
Diare, insomnia
Demam
Jalur kenikmatan
CARA MENGATASI PASIEN NARKOBA
Memberi dukungan lingkungan secara realistik
Terimalah sebagai individu dewasa
Beri kesempatan memecahkan masalah
Beri reward (+), motivasi meningkat
Beri kepercayaan
Kesempatan proses kesembuhan pasang/surut
Berusaha menerima lembaran hitam
MENURUT MANFAATNYA BAGI MEDIK
I. NARKOTIKA
1. Analgetika nyeri (Morphi, Petidin)
2. Anti Spasmodik Papaverin
3. Antitusive Codein
4. Hipnotika Morphine
5. Anti Emetika Apomorphine
II. PSIKOTROPIKA
1. Anti Psikosis = Neuroleptika
CPZ, Haloperidol
2. Anti Ansietas = Anxiolitika
Diazepam, Lorazepam
3. Anti Depresi
Amitryptiline, Maproptile
4. Anti mania (Lithium K)
5. Anti Obsesi Konvulsi (Clomipramin)
6. Anti Insomnia (Hipnotika)
7. Stimulansia (Amphetamine)
8. Halusinogenik (Psikotomimetik, Psikodelik, LSD, MDMA, MDEA)
9. Nootropik = Neurotonik (Piracetam)
III. ALKOHOL
Etanol:
1. Zat Pelarut
2. Desinfeksi
3. Campuran obat
Metanol merupakan bahan bakar
KERACUNAN ALKOHOL
ALKOHOL = ETANOL
Dapat diketahui dalam darah 5 menit setelah minum.
ALKOHOL:
Merupakan penyakit kronis yang dapat mengakibatkan problem pada:
Sosial keluarga, masyarakat
Psikologis Utama : (apa yang menyebabkannya)
Kesehatan Fisik : hepar, syaraf, jantung, dll
ALKOHOL
Diabsorbsi di gaster dan usus halus.
Dimetabolisme di hati melalui enzym sitoplastik alkohol dehidrogenase jadi Asetil Dehida Asetil Ko Enzym A dan Asetat karbon dioksidase + air.
Asam amino + insulin mempercepat metabolisme alkohol sehingga starvasi susu dan lemak memperlambat absorbsi.
Alkohol
Metabolisme Lipid
Hiper trigliserida
Fatty liver
Menurunkan metabolisme karbohidrat
Glukoneogenesis Perifer P2MG dlm Darah
Gula Darah Gula Darah NH3
As. Metabolis
Gejala – gejala alkoholisme: (mabuk)
A. riang – terangsang – hilang kendali – erilaku tak teratur – bicara terseret – gerak tak terkordinasi – iritabilitas – ngantuk – stupor – koma.
B. Sindroma potus obat = Abstingns
- Tremor - halusinasi epilepsi – delirium.
- Setelah 24 – 36 jam berhenti obat terjadi :
• Mudah terkejut
• Infeksi konjungtiva
• Takhikardi – anoreksia – nausia – vomitus
• Insomnia , respon kasar cuek
• Disoroentasi
- Gangguan persepsi:
Haluinasi mmpi buruk , suara / bayangan
- Konvulsi
- Delirium bingung yang bera – halusinasi – remor - insomnia
Penanganan / tataaksana :
Ringan :
- Dapat sembuh sendiri.
Berat:
- Na. Fenobarbital 200 mg SC.
- Kafein , lakukan resusistasi dengan memperhatikan A B C.
- Lakukan dengan sikap yang lembut, cegah adanya >> tenaga.
- Hindari penekanan agiasi.
- Cegah adanya trauma
- Selama gawat nutrisi parenteral lalu bertahap.
- Monitor dengan ketat sistem saraf pusat.
- Observasi tarikan napas.
Efek klinis alkoholisme:
1. kerusakan otot jantung.
2. Kerusakan faktor darah : anemi, trombositopenia.
3. Kerusakan saluran cerna: meliputi malnutrisi, infeksi, gangguan hepar, pangkreatitis.
4. Kerusakan sistem saraf: merusak sumsum tulang, degenerasi cerebral mempengaruhi sikap, caa berjalan.
5. Kerusakan otot jantung dan rangka.
6. Cacat pada fetus BB < , iritabel, anomali jantung dll.
PENYALAHGUNAAN OBAT EKTASI
Pengertian :
Ekstai : XTG masuk keurunan amfetamin (MDMA = methelene dioxy mea amphetamine) dikelompokkan dalam halusinogenik
Sifat halusinogenik:
- ilusi visual.
- Apat melihat suara dan membau
- Depersonalisasi.
Macam macam halusinogenik:
- LSD – morning glory.
- Mariyuana
- Cocain
- Mescalin
Patofisiologi:
Pil / serbuk hirup / telan / suntikan berpengaruh sebagai neuroadrenergik Dopaminergik serotonik dalam SSP melepas neurotransmiter endogen terhadap efeksimpatetik. 20 – 30 “ pasca oral efek berakhir 4 – 48 jam ~ obatnya. Dimetabolisme di hati ekskrei melalui urine.
Gejala:
Ringan:
- iritabel , mulut kering, palitasi.
- HT ringan, gelisah, sulit tidur.
- Tremor, medriasis, flushing gelisah.
Sedang:
- rasa takut, agitasi, memberontak, mual, muntah, nyeri perut, otot kejang.
- Hiperrefleksi, diaforesis, nadi cepat, HT, Suhu tinggi, panik, halusinasi
Berat:
- Dilirium, kejang, gangguan SSP, koma.
- Aritmia, otot spasme, suhu + T meninggi.
- Koagulasi perdarahan GGA – ARDS.
- Iskemia – perfusi Menurun, pucat, infark cordis, meninggal
Pemeriksaan fisik:
- kardiovaskuler: Nadi , Respiratory, temperatur, tekanan darah meningkat.
- Neurologis: hiperaktif, kejang, psikosis.
- Kulit: kering, suhu meningkat, mukosa kering, ada bekas suntikan.
- Mata: medriasis.
- Abdomen : bising usus meningkat
- Traktus urinarius: alkalosis hiperventilasi, acidosis metabolik, kalim meningkat, natrium meningkat, RFt meningkat, gula darah meningkat akibat rangsangan karbohidrat meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar